Sidikalang
Sidikalang merupakan salah
satu kecamatan yang ada di kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara. Jarak
Kecamatan dengan pusat pemerintahan hanya 0,5 km. Dimana Sidikalang merupakan
ibukota dari Kabupaten Daerah Tingkat II Dairi.
Secara
adminitratif Kecamatan Sidikalang
terdiri dari 11 desa/kelurahan, 41 lingkungan dan 34 dusun dengan luas
kecamatan 70,67 km2 atau
4,02% dari total luas Kapubaten Daerah Tingkat II Dairi, yang memanjang dari
arah Utara ke Tenggara. Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan
Kecamatan Siempat Nempu
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kerajaan
Sebelah Barat berbatasan dengan
Kecamatan Berampu
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sitinjo/Sumbul
Secara geografis Kecamatan
Sidikalang terletak antara :
Lintang Utara : 2015’ – 3000’
Bujur Timur : 98000’–
98030’
Kemiringan lahan
Kecamatan Sidikalang adalah 0-25. Ketinggian Kecamatan Sidikalang berkisar
antara 700-1.100 m diatas permukaan laut dan ketinggian ibukota kecamatan
Sidikalang yang sekaligus ibukota Kabuaten Dairi adalah 1.066 m diatas
permukaan laut. Rata-rata hari hujan sebanyak 12 hari dan tidak merata setiap
bulannya dengan curah hujan rata-rata 16 mm. Musim hujan yang paling
berpengaruh biasanya terjadi pada bulan Januari, April, Mei, September,
Nopember dan Desember setiap tahunnya. Angin laut berhembus kencang dari arah
barat menuju timur sewaktu menjelang musim yang mengakibatkan musim hujan.
Angin barat berhembus dengan kecepatan sedang dari arah timur menuju arah barat
sewaktu menjelang musim kering.
Keadaan lahan
dari Kecamatan Sidikalang sebagian besar diadaptasi gunung-gunung dan
bukt-bukit yang bergelombang yang memanjang dari timur kearah Barat dan
kemiringan lahan yang bervariasi hanya sebagian yang datar/rata. Sebelum
kedatangan Hindia Belanda ke Indonesia produksi dari kecamatan Sidikalang/kabupaten
Dairi berupa rotan, damar, kapur barus, kemenyan dan kayu yang menjadi dominasi
mata pencaharian yang diperdagangkan.[1] Sesuai dengan keadaan alamnya maka mata
pencaharian masyarakat Sidikalang umumnya adalah bercocok tanam. Dimana lahan
kecamatan Sidikalang sangat cocok untuk tanaman muda dan keras seperti kopi,
karet dan jagung. Salah satu tanaman utama di Sidikalang adalah tanaman kopi.
Sidikalang sangat terkenal dengan penghasil kopi karena banyaknya masyarakat
yang mengolah lahan dengan menanami tanaman kopi. Kopi dari Sidikalang sangat
terkenal karena rasa yang khas dan rasa pahitnya yang cukup kental, dimana kopi
ini juga menjadi salah satu komiditi ekspor yang paling besar dari Sidikalang
ke luar daerah.
Sidikalang
merupakan pusat perekonomian, pemerintahan dan perdagangan. Pemilihan
Sidikalang sebagai ibukota Kabupaten Dairi karena letaknya yang strategis
sebagai jalur perhubungan utama untuk berhubungan dengan daerah lain termasuk
ke Medan, ibukota Sumatera Utara dan didukung oleh kemajuan pembangunan kota
dan masyarakat serta dikenal sebagai kota terbesar di Kabupaten Dairi.
Tabel
I
Luas
Lahan Kecamatan Sidikalang dan Pengunaannya
No.
|
Penggunaan Lahan
|
Luas Lahan
|
1.
|
Pekarangan/Bangunan
|
1725
|
2.
|
Lahan Sawah
|
763
|
3.
|
Pertanian sawah kering (ladang tegal)
|
3849
|
5.
|
Rawa
|
278
|
6.
|
Kolam/tebat
|
128
|
7.
|
Pengembalaan
|
154
|
9.
|
Lain-lain dan Danau
|
170
|
Sumber data : Buku Statistik Tahunan “Kabupaten Dairi dalam angka
1985”
Dari tabel dapat kita lihat bahwa
penggunaan lahan di kecamatan Sidikalang lahan untuk pertanian cukup luas, baik
untuk lahan sawah, pertanian sawah kering maupun perkebunan rakyat. Dimana
areal ini dijadikan masyarakat menjadi mata pencaharian utama. Lahan ini banyak
ditanami tanaman keras seperti kopi robusta, kopi arabika, kemenyan, kulit
manis aren, gambir dan lain-lain. Masyarakat juga mulai mengusahakan perkebunan
yang dari tahun ke tahun jumlahnya semakin meningkat, perkebunan yang mulai
berkembang dan diusahakan penduduk Sidikalang adalah perkebunan jeruk.
Areal pemukiman menjadi lahan kedua yang terluas, hal ini
terjadi karena jumlah penduduk di kecamatan Sidikalang mengalami peningkatan
baik jumlah penduduk setempat maupun jumlah para pendatang atau perantau dari
luar daerah semakin banyak. Sehingga pembangunan tempat hunian cukup tinggi dan
pembagunan saran-sarana umum pun sudah meningkat. Untuk meningkatkan taraf
hidup masyarakat Sidikalang pemerintah juga membangun sarana-sarana pendukung
seperti puskesmas, sekolah, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Perusahaan
Listrik Negara (PLN), rumah-rumah ibadah, telepon umum, bank, pos dan giro.
Sidikalang juga
mempunyai beberapa tempat wisata yang sering dikunjugi baik dari dalam daerah
maupun dari luar daerah. Salah satu tempat wisata yang mulai berkembang adalah
Tanam Wisata Iman yang letaknya berada di daerah Sitinjo. Sidikalang yang
berhawa sejuk dan didukung dengan pemandangan yang indah, membuat Sidikalang
menjadi salah satu tempat wisata yang ramai dikunjungi oleh para wisatawan baik
dari dalam daerah, luar daerah bahkan wisatawan mancanegara. Untuk mendukung
hal ini pemerintah meningkatkan fasilitas-fasilitas pariwasata untuk menunjang
kemajuan pariwisata daerah karena mendatangkan pendapatan daerah bagi
pemerintah maupun masyarakat setempat. Fasilitas-fasitas yang dibangun
pemerintah berupa hotel, losmen, dan tempat cenderamata yang dekat dengan
tempat pariwisata.
Pengakutan
merupakan salah satu perhatian pemerintah karena dengan adanya pengangkutan
maka masyarakat akan memacu pertumbuhan ekonomi rakyat terutama yang berada di
pedesaan. Masyarakat akan dimudahkan untuk melakukan aktifitasnya dalam
menempuh jarak jauh dan para wisatawan akan dengan mudah untuk dapat sampai ke
tempat tujuan wisata. Maka pemerintah sangat memperhatikan hal ini untuk
mendukung pembangunan masyarakat dan kecamatan Sidikalang.
[1] Katalog BPS, “Dairi Dalam Angka 1985”, Badan Pusat
Statistik Kabupaten Dairi & Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Dairi.
Comments
Post a Comment