Kenakalan terstruktur
Jalan Jatinegara
Mungkin karena lagu Slank yang judulnya Juwita membuat aku tertarik dengan jalan ini. Beberapa kali aku datang ke sini. Kalau pagi hingga sore lebih banyak orang yang lalu lalang dari stasiun. Tapi kalau malam harinya, banyak yang jualan di pinggiran stasiun. Yap kategori kw2-3 masih banyaklah. Selalu menarik dengan proses tawar-menawar. Konsep dasar dari ekonomi mikro dan makro tentunya. Walau menurutku kemampuan ekonomi masyarakat menengah ke bawah yang cenderung ke pasar ini.
Dagangan di Jatinegara bukan hanya barang baru, tapi barang bekas juga ada. Variasi barang jualan juga membuat kita seru untuk berbelanja dengan harga yang termasuk miring. Bahkan ketika ada penawaran 3 produk untuk harga Rp 10.000,- pasti mencengkan.
Tapi termasuk kenakalan terstruktur terjadi karena dagangan tersebut berada di bahu jalan dan sangat mengganggu kendaraan. Tidaklah mungkin pedagang bertahan, kalau tidak kerjasama dengan pihak lainnya. Terutama ketika dengan blakblakkan polisi yang sedang berjaga, menerima duit recehan dari supir kendaraan yang terpaksa melewati jalur bus way dikarenakan macetnya bahu jalan untuk non trans jakarta.
Termasuk aku juga ikut dalam kenakalan tersebut, karena ikutan belanja di tempat yang tidak tepat tersebut.
Comments
Post a Comment