Manusia yang tak adil, bukan Tuhan
Ketidakadilan ada di dunia ini, gambaran ketidakadilan dapat dilihat dari setiap cara pandang manusia satu dengan lainnya baik dalam bentuk komunitas maupun pribadi. Manusia yang tidak pernah merasa puas dengan apa yang dimiliki, mencoba meminta dari Tuhannya untuk memuaskan keinginannya. Ketidakadilan tergambar dari kesenjangan-kesenjangan yang terjadi. Tentu sehari-hari terlihat dengan disengaja maupun tidak. Setidaknya dari kata-kata memiliki kesenjangan level, dari yang paling tinggi, hingga paling rendah.
Dalam sesi doa syafaat pada natal tahun 2015 ini, doa-doa kemunafikan dipanjatkan dalam ibadah-ibadah rutinitas. Yap, mungkin sangat angkuh aku bisa berkata demikian.
Kesenjangan lainnya dapat terasa jika kita merenung dengan yang ada pada diri kita. Mari kita membanding-bandingkan dengan lainnya. Ada yang punya tapi ada yang tak punya. Ada yang kelebihan tapi ada juga yang kekurangan. Manusia enggan untuk berbagi, karena ego yang terlalu tinggi. Bahkan doa kemunafikan yang selalu dipanjatkan kepada Tuhannya agar memberi keadilan, semakin membuat doa itu penuh kebohongan jika masih tetap dengan ego.
Semoga aku masih ingat untuk bersyukur dan mengikis si ego. Akhirnya selamat natal buat kita.
Comments
Post a Comment