Mahar atau Sinamot berbeda dengan Membeli (adat)

Terlalu liar bahkan terlalu angkuh seorang perempuan berpikir dia akan dibeli oleh pasangannya bahkan membuat harga berbeda², seperti tergantung pd tingkat pendidikan. Harga beli itu sangat berbeda dengan "Mahar" atau "Sinamot". Jangan pernah mau ditawar² berapa Mahar/Sinamot yg ingin diberikan pihak pasangan.

Bayangkan jika kau ibarat apel yg dibeli, maka jika konsumen merasa kau tidak layak utk dimakan, kau bisa dibuang karena kau sudah menjadi hak miliknya dan terserah dia pada barang kekuasaannya tsb.

Sedangkan Mahar/Sinamot itu lebih diibaratkan sebuah ucapan syukur karena bisa mengenal & membentuk keluarga baru dengan keterhubungan setiap keluarga dlm adat turun-temurun. Misalnya jika ada pertengkaran dalam keluarga, si pihak lelaki atau perempuan dpt dengan mudah kembali kepada org tuanya/namangamai utk mendapat wejangan²/penguatan/nasehat.