Paksa Tanam
Go Green!
Itulah menurutku menjadi targetan untuk kita, dikala kondisi alam semakin terpuruk.
Itulah menurutku menjadi targetan untuk kita, dikala kondisi alam semakin terpuruk.
Yang terjadi sekarang ini adalah perkembangan pembangunan infrastruktur yang semakin pesat, sehingga tanaman pun menjadi korban. Mungkin saja karena investasi dari hutan tidak terlalu menjanjikan karena memerlukan waktu yang sangat lama, sedangkan manusia membutuhkan penghidupan.
Kemungkinan yang terjadi adalah O2 yang semakin diperebutkan (jangan sampai harus berbayar menghirupnya, seperti air yang semakin sulit didapat).
Peran yang sangat penting adalah dari kita. Kalau kebijakan-kebijakan dari dulu lebih mengarah kepada pemilik modal (tentu). Sangat jarang ditemukan pemerintahan yang pro kepada alam. Padahal padang gersang sudah makin luas didaratan, yang mengakibatkan debit air pun tak tertampung di tempat tertentu atau kekeringan yang berlarut-larut, juga cuaca yang tak menentu. Jika dulunya kita bisa menentukan musim hujan, musim kemarau atau musim yang lain pada bulan-bulan tertentu, saat ini semua itu sangat sulit ditentukan. Dan pengaruhnya banyak sekali terhadap berbagai hal, seperti dalam pertanian, musim tidak menentu dan proses bertanam hingga tuaian pun tidak dapat diprediksi.
Kalau bisa ditelisik, ada memang pemerintahan tertentu yang melihat itu sangat perlu diperbaiki. Seperti halnya di Kupang. Pemerintah disana "memaksa" masyarakat untuk menanam tanaman yang bisa bertahan lama dan pastinya diharapkan dapat mengembalikan ekologi semakin membaik. Sebut saja salah satunya cengkeh adalah tanaman yang bisa bertahan lama dan perawatannya tidak terlalu berat. Selayaknya program paksa tanam dapat dijalankan jika dahulu kala oleh penjajah kita dipaksa untuk "tanam paksa" tanaman yang menguntungkan mereka. Saatnya kita dalam kepedulian kita akan lingkungan, sepertinya "paksa tanam" bisa menjadi solusi walau dampaknya belum terlalu signifikan dengan perkembangan di bagian lain, seperti industri, perumahan, dan lainnya.
Comments
Post a Comment