Jakarta ~~~ satu kata buat menaklukkannya ~~ Belagu
Yap, belagu. Tampang ato duit ato wawasan pas-pasan, tapi gaya lu harus
meyakinkan serba bisa segalanya. Itu yang disebut belagu. Pengalaman ini saya dapat dari deskripsi seorang teman baru, namanya Brown dari Australia yang lagi jadi Volunteer di Komnas Perempuan. Dengan wajah meyakinkan, dia menguasai panggung.
Beberapa orang akhir-akhir ini menanyakan bagaimana menaklukkan ibukota ini. Saya merasa tak ada yang perlu ditaklukkan, itu hanya ilusi semata layaknya imajinasi yang disebut seorang aktivis 98 yang ikut berkoar-koar mengikuti alur massa pada masa tersebut dan ketika sudah duduk di pemerintahan malah ikut membungkam mulutnya dan menikmati jerih lelahnya mendapatkan kursi itu. Entahlah ini kegundahan ketika muncul hak angket yang dikeluarkan DPRD DKI Jakarta kepada Koko Ahok. Rasanya, masih ingat saya dengan beberapa nama mereka yang berkoar-koar saat sesi pen-caleg-an. Omong kosong belaka semua teriakan dan jeritan hati itu.
Cerita di atas ku rasa lucu, tapi tidak sama persepsi kita soal lucu menurutku, seperti yang ku alami ketika menceritakan kebodohan gajah, tidak semua tertawa dengan guyonan itu.
Kembali lagi ke kota Jakarta, ketika ada 3 juniorku ingin datang ke Jakarta tapi masih nanya gimana cara menaklukkan Jakarta, saya mah ga pernah menaklukkan kota ini. Tapi apa yah kata yang tepat, belum ku temukan. Eva, Albert, Liberson.. Hmm mereka ingin ke sini, silahkan tantang kota ini kalau mau datang. Tak ada yang bisa ku katakan karna saya juga di sini bukan bertarung.
Kembali lagi ke kota Jakarta, ketika ada 3 juniorku ingin datang ke Jakarta tapi masih nanya gimana cara menaklukkan Jakarta, saya mah ga pernah menaklukkan kota ini. Tapi apa yah kata yang tepat, belum ku temukan. Eva, Albert, Liberson.. Hmm mereka ingin ke sini, silahkan tantang kota ini kalau mau datang. Tak ada yang bisa ku katakan karna saya juga di sini bukan bertarung.
Comments
Post a Comment