Kesenjangan yang terjadi di berbagai negara untuk perbudakan
Kaum negro, nilai-nilai
kemanusiaan tiada bagi mereka menurut
Hegel. Karena dasar perbudakan adalah bahwa manusia belum memperoleh kesadaran
akan kemerdekaannya dan oleh karenanya mereka diturunkan daerah koloni sekarang
ini terkait dengan keberadaan mereka pada tahap lebuh rendah dari proses
evolusioner.
Di barak-barak, pertunjukan
dimulai dengan parodi pemilu. Itu yang terjadi di Indonesia, dengan menjanjikan
kesejahteraan orang banyak sebagai iklan yang menarik minat konsumen untuk
memilih. Dan ketika kekuasaan diperoleh, lupakan janji-janji manis. Kemudian
para pemilih akan meringkik bagai kambing dengan suara serentak.
Pekerja-pekerja di Hong Kong
disibukkan dengan mesin-mesin yang mengatur alur hidupnya, hingga lupa untuk
mandi di pagi hari karna akan kotor untuk seharian dan bersih dikala istirahat.
Setiap kegusaran muncul dikala ada kerusakan kecil pada mesin bom waktu yang
membuat otak mereka seperti robot mengikuti keinginan mesin-mesin.
Dalam tensi fluktuatif seorang
Obama yang menarik hati untuk kedua kalinya, menjadikan uban dirambutnya
semakin bertambah di kulitnya yang hitam. Kebebasan tak kunjung muncul, malah
diskriminasi bahkan minoritas vs mayoritas mengalahkan isu welfare state
mereka. Sepertinya, ekonomi global menciutkan nyali berbagai negara yang diatur
oleh permainan judi penguasanya.
Atau mungkin kekejaman Hitler
untuk komunitas yang dia anggap tidak sehat, terutama Yahudi, kaum gipsi dan
orang cacat memunculkan kekuasaan dibawah Hitler. Meminta perempuan dapat
melahirkan lebih banyak anak dan mendapat penghargaan dan homoseksual ada di
sana dikarenakan tingkat jenuh mereka untuk heteroseksual karna seks hanya
mencari penghargaan terbesar oleh negaranya kepada perempuan yang punya rahim
kuat melahirkan populasi Nazi Jerman. Sekarang pembatasan populasi setelah
perang.
Comments
Post a Comment