seputar amir s


Saat menjabat sebagai Perdana Menteri, Amir menghadapi pergumulan berat. Dalam Persetujuan Renville tanggung-jawabnya adalah duduk sebagai juru-runding utama dari pihak Indonesia. Karena persetujuan tersebut Amir Sjarifuddin mengundurkan diri setelah menerima tekanan dari dua partai politik yang semula mendukung Kabinetnya.
Amir Syarifuddin menerima naskah Persetujuan Renville berdasarkan keyakinannya bahwa persetujuan tersebut akan memberikan keuntungan kepada Republik. Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta mempunyai keyakinan yang sama dengan Amir… Amir sendiri sangat percaya akan jaminan KTN (Komite Tiga Negara) dan Pemerintah Amerika dalam pelaksanaan Persetujuan Renville. Itulah sebabnya maka Amir menandatangani naskah Persetujuan Renville pada tanggal 17 Januari 1948. (hal. 220).
Peristiwa Madiun dalam catatan buku sejarah yang dipergunakan di sekolah-sekolah disebutkan sebagai “Pemberontakan Madiun.” Ceritanya, pada 19 Desember 1948 meletuslah tragedi yang jadi misteri dalam sejarah Indonesia. Kabinet Hatta, setelah digantinya Amir, menuduh PKI berupaya membentuk negara komunis di Madiun, dan dia menyatakan perang terhadap mereka. Amir Sjarifuddin dituduh sebagai dalang peristiwa tersebut. Pada waktu itu Amir sedang berada di Yogyakarta menghadiri Kongres Serikat Buruh Kereta Api. Amir beserta sepuluh temannya ditangkap kemudian dieksekusi tanpa melalui proses hukum yang beradab.
Di awal kemerdekaan, paling tidak ada empat tokoh pendiri (founding fathers) Republik ini: Soekarno, Hatta, Syahrir, dan Amir Syarifuddin. Tiga dari mereka sudah mendapat gelar pahlawan nasional. Hanya Amir Syarifuddin yang terkesan diabaikan. Negara abai terhadap jasa-jasa yang telah dipersembahkannya kepada negeri ini. Semboyan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai jasa para pahlawannya, sebagaima yang sering dikatakan Soekarno, ternyata hanya semboyan yang hampa ketika dia berhadapan dengan jasa dan jiwa yang telah disumbang Amir kepada bangsanya.

Comments

Popular Posts