Ceritaku seputar gereja HKBP Kernolong

Tertanggal 6 November 2012 kedatanganku di Ibu kota Negara Indonesia, Jakarta. Kunikmati hari-hariku dengan berbagai aktifitas. Beberapa kali ikut ibadah di Katedral dekat Jl. Juanda/Mesjid Istiqlal, di Hati Kudus Jl. Kramat, GPIB Paulus, GPIB Eben Ezer dan beberapa gereja lainnya yang ada di kota ini. Kadang ketika aku merasa ke gereja menjadi rutinitas saja, maka akan ku hentikan sejenak. Dan mencoba examen sendiri, apa ada yang salah atau apa yang perlu dikoreksi.

Dalam setiap perjalanan ke gereja-gereja tersebut, satu gereja yang paling berkesan adalah gereja HKBP Kernolong. Cerita tentang gereja ini aku dapat dari paman kaki panjang dan cerita terkait adalah Amir Syarifuddin Harahap (Amir Sjarifoeddin Harahap) yang menjadi tokoh kita yang juga memperkenalkan Gunung Mulia dahulunya. Amir S adalah jemaat gereja HKBP Kernolong (sesudah dia berpindah haluan).

Gereja ini dalam kategori HKBP yang menurutku, termasuk paling kecil, klasik dan punya kekhasan lainnya. Aku punya keinginan sangat besar memang mempertunjukkan gereja ini, dan berhasil. Natal yang indah tahun lalu ku lewatkan juga digereja kecil di GPIB Gideon. Akhir tahun kemaren ku habiskan di HKBP Kernolong. Rasanya berbeda. Serasa aku ada dimasa aku ada dikampung dengan genggaman tangan hangat menemaniku. Aku masih mau ke gereja itu, pikirku.

Dan kemaren dengan adeku Christofel, bisa juga.

Gereja ini sangat memiliki kesan tersendiri didalam diri ini. (Kenapa jadi alay yah).

Jam ibadah ada yang jam 7 pagi, 9.30 pagi dan jam 6 sore. Dikhususkan jam 9.30 pagi pake bahasa batak.


Comments

Popular Posts