Ketika manusia men(CINTA)i dengan wajarnya

Yah, objeknya adalah manusia. Entah itu bagaimana ceritanya. Ketika seorang teman bercerita hari ini kepadaku disaat dia disakiti dan ditinggalkan oleh yang namanya "lelaki" (dulu), sang perempuan menjadi merasa bahwa dia tidak mempunyai apapun lagi. Jika dikaitkan dengan teori mengapa ada rasa cinta dan rasanya aneh, hal ini memungkinkan seseorang akan mempunyai gejolak jiwa dan spirit yang berbeda. Seperti ada zat yang masuk ke dalam tubuh atau suatu bagian dari dalam tubuh yang baru muncul setelah ada "rasa" tersebut. Bahkan sampai hari ini teori-teori terkait cinta oleh filsuf-filsuf semakin berkembang dan kadang salah arti.

Menurutku cinta ada dikategorikan dalam bagian :
1. Cinta terhadap Tuhannya
2. Cinta terhadap sesamanya
3. Cinta terhadap hal aneh yang aku juga belum bisa menyimpulkannya

Dalam konteks judul diatas, aku mau menerangkan "ego" akan CinTa. Tak bisa dipungkiri bahwa selalu ada hal aneh yang muncul dibuatnya. Kadang sampai memberi diri, memberi yang dia punya, melakukan hal yang konyol dan ada yang realistis. Kembali pada pribadinya.

Manusia semakin mengalami perubahan dalam kehidupan diberbagai segi. Bahkan sampai pola makan, pola hidup dan pola berinteraksi dengan lingkungannya.

Cinta yang paling indah dan tidak menyakitkan, menurutku adalah CinTa terhadap Tuhan. Tidak ada kesakitan sedikitpun dan bahagia yang tak pernah surut akan selalu menghampiri. Karena yang ada didalam dunia ini pun sudah Dia titipkan ke kita dan kita mencintai dunia ini sewajarnya sajalah. Jangan menaruh harapan yang berlebihan terhadap dunia.

Kamu adalah apa yang kamu pikirkan.

Lihat aku, dia dan mereka.
Ada ketidakwajaran kah?

Comments

Popular Posts