Salam Sumpah Pemuda!
Pemuda/i adalah
pribadi-pribadi yang memiliki peran penting dalam membawa perubahan di
tengah-tengah bangsa ini. Secara khusus pemuda/i Kristen yang telah menerima
Yesus sebagi guru Agung sudah semestinya bersaksi untuk Kristus dalam keluarga,
gereja, masyarakat dan bangsa. Sebagai pengikut Kristus yang setia
semestinyalah pemuda/i Kristen mengemban penggilan Yesus Kristus yaitu untuk
menjadi garam dan terang dunia. Tidak dapat dipungkiri bahwa selakipun
sama-sama sebagai pemuda/i Kristen kita mempunyai sikap yang berbeda-beda, ada
yang bersikap serius, ada yang acuh tak acuh, dan bahkan ada yang sama sekali
tidak peduli dengan panggilan Kristus. Orang yang bersikap buruk tentu tidak
akan memiliki persiapan dan rencana yang jelas akan tugas dan panggilannya
sebagai pengikut Kristus. Sebaliknya mereka yang bersikap serius akan berbeda
halnya. Pemuda/i demikian akan senantiasa tekun berdoa dan bekerja (belajar)
dan memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan, mereka akan senantiasa meminta
kekuatan dari Tuhan untuk dapat berjuang dalam menjalankan identitas dan
panggilan itu di tengah-tengah masyarakat yang sedang dilanda berbagai krisis
yang mengancam demi kesejahteraan bersama bangsa Indonesia. Sikap demikian
merupakan modal penting dalam mengadapi berbagai persoalan dan persaingan hidup
di dunia ini yang jelas-jelas semakin tajam dan kejam.
Pemuda/i adalah bagian
integral dari bangsa Indonesia dan sekaligus adalah harapan bangsa menuju masa
depan yang sejahtera sesuai dengan
cita-cita dan iman kepada Tuhan. Sebagai pemuda/i sudah seharusnyalah kita
tegar dan tidak hanyut atau pun menyerah dalam berbagai krisis yang menimpa,
tetapi sebaliknya dengan semangat yang tinggi dan mentalitas yang membaja
pemuda/i harus dapat mengarungi lautan yang ganas dan mendaki gunung yang
terjal sesuai cita-cita Kristus. Sebab pemuda/i yang gampang menyerah, tunduk
kepada masalah dan kesulitan akan hanyut dalam perubahan dan tidak akan mampu
berdiri teguh untuk melewati segala persoalan hidup ini. Dengan demikian jelas
dengan sendirinya ia tidak akan sanggup untuk menjalankan panggilan Tuhan.
Bangsa Indonesia tercinta yang beranekaragamnya (suku, agama, ras dll) sedang
mengalami persoalan yang akhirnya menimbulkan berbagai krisis yang
berkepanjangan yang tiada berkesudahan. Bangsa kita tercinta sedang dalam dalam
krisis multi dimensi, mulai dari krisis iman, sosial, ekonomi, politik dan lain
sebagainya. Krisis yang sedemikian ini pada umumnya terjadi dikarenakan
kebobrokan moral. Banyak orang sudah kehilangan perasaan malu melakukan yang
tidak etis ditambah lagi dengan disiplin dan hukum yang belum berjalan
sebagaimana mestinya. Keadaan ini menimbulkan di sana-sini terdengar suara
tangisan.
Beriringan dengan
konteks ini maka pemuda/I Kristen sebagai hamba Allah haruslah menjadi garam
dan terang bagi bangsa ini. Marilah kita mempertahankan dan meningkatkan
moralitas seperti rasul Pualus serukan “hidup tidak lagi menurut kehendak daging
tetapi menurut roh” (bnd. Gal.5:13-25). Mari kita memunculkan fenomena
rekonstruksi moralitas dan tidak akan terpengaruh dengan godaan-godaan dunia.
Pemuda/I yang adalah bunga bangsa diharapkan untuk bertarung berlayar jauh ke
depan dengan segala tingkat resikonya, dan janganlah tenggelam dalam berbagai
bentuk hiburan yang dapat menghanyutkan semua orang dan genersi muda pada
khususnya. Pemuda/I adalah sosok yang harus bercita-cita bagi kesejahteraan
bangsa. Dan ingat bahwa orang yang mempunyai cita-cita adalah orang yang selalu
menata hidupnya, yang konsisten dengan iman percayanya dan pantang menyerah
sekalipun ia diintimidasi oleh kesulitan dan tantangan. Seperti filsuf
Aristoteles katakana “jalan menuju kebahagiaan adalah praktek keutamaan baik
melalui pikiran yang bening maupun tindakan yang benar”. Syalom!
Comments
Post a Comment